Cara Menjadi Dropshipper– Tidak
perlu repot mengurus stok dan memiliki modal yang besar.
2 faktor tersebut selalu menjadi alasan banyak sekali orang yang memulai
bisnis dengan menjadi seorang dropshipper. Terlebih lagi, jenis bisnis ini membuat kamu leluasa untuk bekerja sama dengan lebih dari satu toko saja.
Selain itu saat ini juga sudah banyak sekali ecommerce ataupun marketplace yang menawarkan kemitraan jenis dropshipping bagi mereka yang menginginkannya. Namun, kamu harus siap untuk menerima resikonya, yakni berjualan untuk membesarkan brand orang lain dan juga bersaing dengan pihak yang berjenis bisnis serupa.
Apabila kamu siap dengan hal itu semua, Paper.id akan menjelaskan beberapa cara menjadi dropshipper yang sukses dalam waktu kurang dari 1 tahun.
Pilih Jenis Produk
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk memulai bisnis dropshipping adalah
memilih jenis bisnis. Produk apa yang akan kamu tawarkan kepada
pelanggan? Untuk mengetahui hal tersebut, kamu harus memperkirakan tren
pasar yang berkembang serta berapa banyak orang yang berminat dan mau
membelinya.
Memilih jenis produk juga bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
- Pilih produk dengan keuntungan sedikit namun bisa dijual dengan kuantitas banyak. Contoh yang bisa diterapkan adalah bisnis dropship baju atau kaos. Jenis produk ini tidak akan pernah sepi karena produk fashion memang telah menjelma sebagai salah satu kebutuhan alamiah semua orang.
- Perhatikan ukuran pengiriman produk. Pastikan
jika produk yang kamu jual ke pelanggan tidak berukuran besar sehingga
lebih mudah dikirimkan. Selain itu, ukuran produk yang tidak terlalu
besar juga membuat biaya ongkos pengiriman menjadi murah dan tidak
memberatkan kedua pihak.
- Pastikan produk yang dijual itu sedang banyak dicari oleh pelanggan. Cara untuk mengetahui produk apa yang sedang trending adalah dengan menggunakan google keyword planner dan lain sebagainya.
Cari Channel Pemasaran yang Tepat
Dimanakah kamu menemukan supplier untuk diajak bekerja sama? Biasanya, mereka dapat ditemukan dengan mudah di ecommerce ataupun marketplace,
seperti Tokopedia, Bukalapak, Shoppe dll. Jika kamu menyadari hal
tersebut, maka jangan pernah gunakan tempat-tempat tersebut sebagai channel pemasaran bisnis kamu.
Kenapa? Bisa dipastikan kamu akan kalah dalam pertarungan menentukan harga termurah. Sebab, di ecommerce dan marketplace
hanya akan dimenangkan oleh toko yang berani menaruh harga paling
rendah di antara lainnya. Sudah menjadi kebiasaan pelanggan mencari
produk berdasarkan harga termurah bukan kualitas.
Lantas, channel pemasaran yang tepat untuk para bisnis dropshipper
apa? Jawabannya adalah media sosial. Pasarkan produk kamu
melalui instagram ataupun facebook karena mash ada banyak sekali
pelanggan yang bisa kamu dapatkan di sana.
Cari Supplier yang Bertanggung Jawab
Cara menjadi dropshipper yang sukses selanjutnya adalah
dengan mencari supplier yang bertanggung jawab. Sebab tanpa adanya
seorang supplier, jenis bisnis ini tidak akan bisa berjalan dengan
maksimal. Lantas, bagaimana cara mendapatkan supplier yang tepat?
Jawabannya adalah dengan mencari melalui sumber yang tepat.
Sumber mencari supplier bisa ditemukan di berbagai ecommerce ataupun marketplace
yang ada di Indonesia. Disana, kamu bisa melihat statistik mereka
secara keseluruhan dan mendapatkan supplier yang tepat. Selain
statistik, wilayah keberadaan supplier juga harus diperhatikan.
Carilah supplier yang berada di dekat wilayahmu atau setidaknya masih
berada di satu kota yang sama. Dengan demikian, kamu bisa bertemu
dengannya dan menjalin berbagai strategi untuk meningkatkan penjualan.
Langkah ini jarang sekali diikuti para pemilik bisnis dropship karena mereka hanya mencari supplier yang berani memberikan harga murah tanpa mengetahui latar belakangnya.
Cara Menjadi Dropshipper: Analisa dan Optimasi
Sebelumnya sudah dikatakan jika kamu harus mencari channel pemasaran
yang tepat. Jawabann terbaik adalah dengan memasang iklan di sosial
media, baik itu instagram maupun facebook. Selain itu, kamu juga bisa
memasang iklan melalui google ads. Walaupun lebih berat tetapi tidak ada
salahnya untuk mencoba hal tersebut, bukan?
Apabila telah mempraktikkan beberapa channel pemasaran
tersebut, saatnya kamu melakukan analisa dan optimasi terhadap apa yang
telah dilakukan. Biasanya, hal ini dilakukan setiap satu bulan sekali
untuk melihat apakah ada peningkatan ataupun penurunan penjualan.
Metriks data tersebut bisa didapatkan melalui Facebook Pixel ataupun
Google Analytics.
Penjualanmu tidak akan bisa meningkat dengan pesat apabila
mengabaikan hal ini. Sebab, analisa dan optimasi menjadi jurus sukses
para pemilik usaha dalam mengembangkan bisnis mereka dalam waktu
singkat.
Di tengah pendemi virus
Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari
rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran
virus.
Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi
tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi
pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper.
Apa Itu Dropshipper?
Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara
menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli).
Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang
dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen.
Cara menjadi dropshipper yang sukses
Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut
caranya:
1. Pilih barang khusus
Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping
Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens
target yang berbeda.
Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk
barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan
atau furnitur, misalnya.
Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk
memasarkan bisnis Anda.
Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk
melihat sejumlah faktor, termasuk:
- Profitabilitas
Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk
Anda, semakin baik margin keuntungan Anda.
- Biaya pengiriman rendah
Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang
tinggi dapat menakuti calon pelanggan.
- Daya tahan
Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu
akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama.
- Ketersediaan lokal
Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen
akan lebih cenderung membeli dari Anda.
- Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan.
Pilih produk yang Anda sukai.
Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun
hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin
untuk membeli dari Anda.
2. Temukan pemasok yang tepat.
Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk
yang ditawarkan oleh pemasok.
Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas
rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat
waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda.
Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang
tepat.
Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti
bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa
sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya.
3. Optimalkan situs e-commerce Anda.
Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan
lalu lintas ke situs web Anda.
Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki.
Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs
web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk:
- Mengoptimalkan SEO
Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli.
- Membuat konten berharga
Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs
Anda dan mempromosikan produk Anda.
- Membuat halaman FAQ
Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran
konsumen dan mempercepat proses pembelian.
- Automating workflow
Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan
pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat
mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting.
- Menggunakan exit-intent popups
Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian
keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda.
- Menambahkan trust badges
Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online
merasa lebih aman saat membeli dari Anda.
- Menawarkan beberapa opsi pembayaran
Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak
ketinggalan penjualan apa pun.
Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang
menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan
penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda.
4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis
yang sukses dalam bentuk apa pun.
Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman
belanja online yang nyaman dan menyenangkan.
Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli
online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda
memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda.
Beda Dropshipper dan reseller
Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus
menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen.
Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun
Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya
terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara
lain:
1. Modal
Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan
barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan
biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang
biayanya cukup murah.
2. Keuntungan
Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi
keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan
mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual
barang dengan harga yang lebih kompetitif.
3. Strategi pemasaran
Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung
kepada konsumen atau pembeli.
Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh
lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media
sosial.
4. Risiko
Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka
ia mengalami kerugian yang cukup besar.
Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak
akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli.
5. Pekerjaan
Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan
ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang
dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri.
Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara.
Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.
Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri",
https://tirto.id/eJWlDi tengah pendemi virus
Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari
rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran
virus.
Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi
tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi
pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper.
Apa Itu Dropshipper?
Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara
menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli).
Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang
dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen.
Cara menjadi dropshipper yang sukses
Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut
caranya:
1. Pilih barang khusus
Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping
Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens
target yang berbeda.
Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk
barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan
atau furnitur, misalnya.
Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk
memasarkan bisnis Anda.
Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk
melihat sejumlah faktor, termasuk:
- Profitabilitas
Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk
Anda, semakin baik margin keuntungan Anda.
- Biaya pengiriman rendah
Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang
tinggi dapat menakuti calon pelanggan.
- Daya tahan
Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu
akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama.
- Ketersediaan lokal
Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen
akan lebih cenderung membeli dari Anda.
- Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan.
Pilih produk yang Anda sukai.
Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun
hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin
untuk membeli dari Anda.
2. Temukan pemasok yang tepat.
Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk
yang ditawarkan oleh pemasok.
Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas
rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat
waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda.
Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang
tepat.
Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti
bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa
sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya.
3. Optimalkan situs e-commerce Anda.
Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan
lalu lintas ke situs web Anda.
Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki.
Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs
web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk:
- Mengoptimalkan SEO
Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli.
- Membuat konten berharga
Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs
Anda dan mempromosikan produk Anda.
- Membuat halaman FAQ
Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran
konsumen dan mempercepat proses pembelian.
- Automating workflow
Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan
pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat
mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting.
- Menggunakan exit-intent popups
Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian
keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda.
- Menambahkan trust badges
Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online
merasa lebih aman saat membeli dari Anda.
- Menawarkan beberapa opsi pembayaran
Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak
ketinggalan penjualan apa pun.
Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang
menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan
penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda.
4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis
yang sukses dalam bentuk apa pun.
Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman
belanja online yang nyaman dan menyenangkan.
Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli
online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda
memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda.
Beda Dropshipper dan reseller
Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus
menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen.
Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun
Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya
terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara
lain:
1. Modal
Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan
barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan
biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang
biayanya cukup murah.
2. Keuntungan
Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi
keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan
mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual
barang dengan harga yang lebih kompetitif.
3. Strategi pemasaran
Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung
kepada konsumen atau pembeli.
Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh
lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media
sosial.
4. Risiko
Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka
ia mengalami kerugian yang cukup besar.
Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak
akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli.
5. Pekerjaan
Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan
ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang
dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri.
Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara.
Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.
Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri",
https://tirto.id/eJWlDi tengah pendemi virus
Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari
rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran
virus.
Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi
tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi
pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper.
Apa Itu Dropshipper?
Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara
menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli).
Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang
dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen.
Cara menjadi dropshipper yang sukses
Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut
caranya:
1. Pilih barang khusus
Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping
Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens
target yang berbeda.
Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk
barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan
atau furnitur, misalnya.
Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk
memasarkan bisnis Anda.
Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk
melihat sejumlah faktor, termasuk:
- Profitabilitas
Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk
Anda, semakin baik margin keuntungan Anda.
- Biaya pengiriman rendah
Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang
tinggi dapat menakuti calon pelanggan.
- Daya tahan
Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu
akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama.
- Ketersediaan lokal
Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen
akan lebih cenderung membeli dari Anda.
- Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan.
Pilih produk yang Anda sukai.
Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun
hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin
untuk membeli dari Anda.
2. Temukan pemasok yang tepat.
Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk
yang ditawarkan oleh pemasok.
Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas
rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat
waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda.
Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang
tepat.
Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti
bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa
sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya.
3. Optimalkan situs e-commerce Anda.
Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan
lalu lintas ke situs web Anda.
Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki.
Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs
web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk:
- Mengoptimalkan SEO
Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli.
- Membuat konten berharga
Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs
Anda dan mempromosikan produk Anda.
- Membuat halaman FAQ
Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran
konsumen dan mempercepat proses pembelian.
- Automating workflow
Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan
pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat
mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting.
- Menggunakan exit-intent popups
Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian
keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda.
- Menambahkan trust badges
Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online
merasa lebih aman saat membeli dari Anda.
- Menawarkan beberapa opsi pembayaran
Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak
ketinggalan penjualan apa pun.
Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang
menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan
penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda.
4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis
yang sukses dalam bentuk apa pun.
Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman
belanja online yang nyaman dan menyenangkan.
Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli
online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda
memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda.
Beda Dropshipper dan reseller
Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus
menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen.
Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun
Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya
terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara
lain:
1. Modal
Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan
barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan
biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang
biayanya cukup murah.
2. Keuntungan
Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi
keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan
mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual
barang dengan harga yang lebih kompetitif.
3. Strategi pemasaran
Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung
kepada konsumen atau pembeli.
Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh
lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media
sosial.
4. Risiko
Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka
ia mengalami kerugian yang cukup besar.
Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak
akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli.
5. Pekerjaan
Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan
ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang
dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri.
Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara.
Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.
Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri",
https://tirto.id/eJWlDi tengah pendemi virus
Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari
rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran
virus.
Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi
tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi
pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper.
Apa Itu Dropshipper?
Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara
menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli).
Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang
dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen.
Cara menjadi dropshipper yang sukses
Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut
caranya:
1. Pilih barang khusus
Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping
Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens
target yang berbeda.
Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk
barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan
atau furnitur, misalnya.
Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk
memasarkan bisnis Anda.
Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk
melihat sejumlah faktor, termasuk:
- Profitabilitas
Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk
Anda, semakin baik margin keuntungan Anda.
- Biaya pengiriman rendah
Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang
tinggi dapat menakuti calon pelanggan.
- Daya tahan
Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu
akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama.
- Ketersediaan lokal
Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen
akan lebih cenderung membeli dari Anda.
- Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan.
Pilih produk yang Anda sukai.
Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun
hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin
untuk membeli dari Anda.
2. Temukan pemasok yang tepat.
Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk
yang ditawarkan oleh pemasok.
Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas
rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat
waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda.
Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang
tepat.
Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti
bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa
sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya.
3. Optimalkan situs e-commerce Anda.
Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan
lalu lintas ke situs web Anda.
Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki.
Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs
web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk:
- Mengoptimalkan SEO
Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli.
- Membuat konten berharga
Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs
Anda dan mempromosikan produk Anda.
- Membuat halaman FAQ
Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran
konsumen dan mempercepat proses pembelian.
- Automating workflow
Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan
pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat
mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting.
- Menggunakan exit-intent popups
Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian
keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda.
- Menambahkan trust badges
Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online
merasa lebih aman saat membeli dari Anda.
- Menawarkan beberapa opsi pembayaran
Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak
ketinggalan penjualan apa pun.
Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang
menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan
penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda.
4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa.
Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis
yang sukses dalam bentuk apa pun.
Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman
belanja online yang nyaman dan menyenangkan.
Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli
online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda
memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda.
Beda Dropshipper dan reseller
Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus
menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen.
Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun
Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya
terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara
lain:
1. Modal
Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan
barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan
biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang
biayanya cukup murah.
2. Keuntungan
Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi
keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan
mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual
barang dengan harga yang lebih kompetitif.
3. Strategi pemasaran
Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung
kepada konsumen atau pembeli.
Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh
lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media
sosial.
4. Risiko
Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka
ia mengalami kerugian yang cukup besar.
Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak
akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli.
5. Pekerjaan
Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan
ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang
dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri.
Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara.
Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.
Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri",
https://tirto.id/eJWl
0 comments:
Post a Comment