4 Cara Menjadi Dropshipper yang Sukses Kurang dari 1 Tahun




Cara Menjadi Dropshipper– Tidak perlu repot mengurus stok dan memiliki modal yang besar. 2 faktor tersebut selalu menjadi alasan banyak sekali orang yang memulai bisnis dengan menjadi seorang dropshipper. Terlebih lagi, jenis bisnis ini membuat kamu leluasa untuk bekerja sama dengan lebih dari satu toko saja.

Selain itu saat ini juga sudah banyak sekali ecommerce ataupun marketplace yang menawarkan kemitraan jenis dropshipping bagi mereka yang menginginkannya. Namun, kamu harus siap untuk menerima resikonya, yakni berjualan untuk membesarkan brand orang lain dan juga bersaing dengan pihak yang berjenis bisnis serupa.

Apabila kamu siap dengan hal itu semua, Paper.id akan menjelaskan beberapa cara menjadi dropshipper yang sukses dalam waktu kurang dari 1 tahun.

Pilih Jenis Produk

Produk Terbaru

Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk memulai bisnis dropshipping adalah memilih jenis bisnis. Produk apa yang akan kamu tawarkan kepada pelanggan? Untuk mengetahui hal tersebut, kamu harus memperkirakan tren pasar yang berkembang serta berapa banyak orang yang berminat dan mau membelinya.

Memilih jenis produk juga bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal di bawah ini:

  • Pilih produk dengan keuntungan sedikit namun bisa dijual dengan kuantitas banyak. Contoh yang bisa diterapkan adalah bisnis dropship baju atau kaos. Jenis produk ini tidak akan pernah sepi karena produk fashion memang telah menjelma sebagai salah satu kebutuhan alamiah semua orang.
  • Perhatikan ukuran pengiriman produk. Pastikan jika produk yang kamu jual ke pelanggan tidak berukuran besar sehingga lebih mudah dikirimkan. Selain itu, ukuran produk yang tidak terlalu besar juga membuat biaya ongkos pengiriman menjadi murah dan tidak memberatkan kedua pihak.
  • Pastikan produk yang dijual itu sedang banyak dicari oleh pelanggan. Cara untuk mengetahui produk apa yang sedang trending adalah dengan menggunakan google keyword planner dan lain sebagainya.

Cari Channel Pemasaran yang Tepat

Procurement vs Purchasing, Pengertian dan Perbedaannya

Dimanakah kamu menemukan supplier untuk diajak bekerja sama? Biasanya, mereka dapat ditemukan dengan mudah di ecommerce ataupun marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, Shoppe dll. Jika kamu menyadari hal tersebut, maka jangan pernah gunakan tempat-tempat tersebut sebagai channel pemasaran bisnis kamu.

Kenapa? Bisa dipastikan kamu akan kalah dalam pertarungan menentukan harga termurah. Sebab, di ecommerce dan marketplace hanya akan dimenangkan oleh toko yang berani menaruh harga paling rendah di antara lainnya. Sudah menjadi kebiasaan pelanggan mencari produk berdasarkan harga termurah bukan kualitas.

Lantas, channel pemasaran yang tepat untuk para bisnis dropshipper apa? Jawabannya adalah media sosial. Pasarkan produk kamu melalui instagram ataupun facebook karena mash ada banyak sekali pelanggan yang bisa kamu dapatkan di sana.

Cari Supplier yang Bertanggung Jawab

Apa itu dropship

Cara menjadi dropshipper yang sukses selanjutnya adalah dengan mencari supplier yang bertanggung jawab. Sebab tanpa adanya seorang supplier, jenis bisnis ini tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. Lantas, bagaimana cara mendapatkan supplier yang tepat? Jawabannya adalah dengan mencari melalui sumber yang tepat.

Sumber mencari supplier bisa ditemukan di berbagai ecommerce ataupun marketplace yang ada di Indonesia. Disana, kamu bisa melihat statistik mereka secara keseluruhan dan mendapatkan supplier yang tepat. Selain statistik, wilayah keberadaan supplier juga harus diperhatikan.

Carilah supplier yang berada di dekat wilayahmu atau setidaknya masih berada di satu kota yang sama. Dengan demikian, kamu bisa bertemu dengannya dan menjalin berbagai strategi untuk meningkatkan penjualan. Langkah ini jarang sekali diikuti para pemilik bisnis dropship karena mereka hanya mencari supplier yang berani memberikan harga murah tanpa mengetahui latar belakangnya.

Cara Menjadi Dropshipper: Analisa dan Optimasi

Bisnis Dropship

Sebelumnya sudah dikatakan jika kamu harus mencari channel pemasaran yang tepat. Jawabann terbaik adalah dengan memasang iklan di sosial media, baik itu instagram maupun facebook. Selain itu, kamu juga bisa memasang iklan melalui google ads. Walaupun lebih berat tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba hal tersebut, bukan?

Apabila telah mempraktikkan beberapa channel pemasaran tersebut, saatnya kamu melakukan analisa dan optimasi terhadap apa yang telah dilakukan. Biasanya, hal ini dilakukan setiap satu bulan sekali untuk melihat apakah ada peningkatan ataupun penurunan penjualan. Metriks data tersebut bisa didapatkan melalui Facebook Pixel ataupun Google Analytics.

Penjualanmu tidak akan bisa meningkat dengan pesat apabila mengabaikan hal ini. Sebab, analisa dan optimasi menjadi jurus sukses para pemilik usaha dalam mengembangkan bisnis mereka dalam waktu singkat.

 

Di tengah pendemi virus Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran virus. Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper. Apa Itu Dropshipper? Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli). Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen. Cara menjadi dropshipper yang sukses Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut caranya: 1. Pilih barang khusus Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens target yang berbeda. Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan atau furnitur, misalnya. Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk memasarkan bisnis Anda. Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk melihat sejumlah faktor, termasuk: - Profitabilitas Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk Anda, semakin baik margin keuntungan Anda. - Biaya pengiriman rendah Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang tinggi dapat menakuti calon pelanggan. - Daya tahan Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama. - Ketersediaan lokal Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen akan lebih cenderung membeli dari Anda. - Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan. Pilih produk yang Anda sukai. Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin untuk membeli dari Anda. 2. Temukan pemasok yang tepat. Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan oleh pemasok. Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda. Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang tepat. Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya. 3. Optimalkan situs e-commerce Anda. Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan lalu lintas ke situs web Anda. Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki. Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk: - Mengoptimalkan SEO Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli. - Membuat konten berharga Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs Anda dan mempromosikan produk Anda. - Membuat halaman FAQ Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran konsumen dan mempercepat proses pembelian. - Automating workflow Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting. - Menggunakan exit-intent popups Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda. - Menambahkan trust badges Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online merasa lebih aman saat membeli dari Anda. - Menawarkan beberapa opsi pembayaran Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak ketinggalan penjualan apa pun. Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda. 4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa. Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis yang sukses dalam bentuk apa pun. Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman belanja online yang nyaman dan menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda. Beda Dropshipper dan reseller Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen. Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara lain: 1. Modal Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang biayanya cukup murah. 2. Keuntungan Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual barang dengan harga yang lebih kompetitif. 3. Strategi pemasaran Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung kepada konsumen atau pembeli. Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media sosial. 4. Risiko Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka ia mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli. 5. Pekerjaan Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri. Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara. Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.

Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri", https://tirto.id/eJWl
Di tengah pendemi virus Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran virus. Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper. Apa Itu Dropshipper? Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli). Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen. Cara menjadi dropshipper yang sukses Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut caranya: 1. Pilih barang khusus Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens target yang berbeda. Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan atau furnitur, misalnya. Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk memasarkan bisnis Anda. Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk melihat sejumlah faktor, termasuk: - Profitabilitas Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk Anda, semakin baik margin keuntungan Anda. - Biaya pengiriman rendah Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang tinggi dapat menakuti calon pelanggan. - Daya tahan Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama. - Ketersediaan lokal Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen akan lebih cenderung membeli dari Anda. - Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan. Pilih produk yang Anda sukai. Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin untuk membeli dari Anda. 2. Temukan pemasok yang tepat. Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan oleh pemasok. Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda. Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang tepat. Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya. 3. Optimalkan situs e-commerce Anda. Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan lalu lintas ke situs web Anda. Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki. Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk: - Mengoptimalkan SEO Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli. - Membuat konten berharga Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs Anda dan mempromosikan produk Anda. - Membuat halaman FAQ Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran konsumen dan mempercepat proses pembelian. - Automating workflow Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting. - Menggunakan exit-intent popups Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda. - Menambahkan trust badges Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online merasa lebih aman saat membeli dari Anda. - Menawarkan beberapa opsi pembayaran Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak ketinggalan penjualan apa pun. Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda. 4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa. Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis yang sukses dalam bentuk apa pun. Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman belanja online yang nyaman dan menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda. Beda Dropshipper dan reseller Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen. Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara lain: 1. Modal Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang biayanya cukup murah. 2. Keuntungan Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual barang dengan harga yang lebih kompetitif. 3. Strategi pemasaran Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung kepada konsumen atau pembeli. Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media sosial. 4. Risiko Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka ia mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli. 5. Pekerjaan Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri. Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara. Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.

Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri", https://tirto.id/eJWl
Di tengah pendemi virus Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran virus. Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper. Apa Itu Dropshipper? Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli). Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen. Cara menjadi dropshipper yang sukses Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut caranya: 1. Pilih barang khusus Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens target yang berbeda. Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan atau furnitur, misalnya. Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk memasarkan bisnis Anda. Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk melihat sejumlah faktor, termasuk: - Profitabilitas Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk Anda, semakin baik margin keuntungan Anda. - Biaya pengiriman rendah Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang tinggi dapat menakuti calon pelanggan. - Daya tahan Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama. - Ketersediaan lokal Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen akan lebih cenderung membeli dari Anda. - Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan. Pilih produk yang Anda sukai. Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin untuk membeli dari Anda. 2. Temukan pemasok yang tepat. Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan oleh pemasok. Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda. Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang tepat. Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya. 3. Optimalkan situs e-commerce Anda. Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan lalu lintas ke situs web Anda. Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki. Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk: - Mengoptimalkan SEO Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli. - Membuat konten berharga Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs Anda dan mempromosikan produk Anda. - Membuat halaman FAQ Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran konsumen dan mempercepat proses pembelian. - Automating workflow Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting. - Menggunakan exit-intent popups Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda. - Menambahkan trust badges Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online merasa lebih aman saat membeli dari Anda. - Menawarkan beberapa opsi pembayaran Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak ketinggalan penjualan apa pun. Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda. 4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa. Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis yang sukses dalam bentuk apa pun. Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman belanja online yang nyaman dan menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda. Beda Dropshipper dan reseller Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen. Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara lain: 1. Modal Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang biayanya cukup murah. 2. Keuntungan Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual barang dengan harga yang lebih kompetitif. 3. Strategi pemasaran Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung kepada konsumen atau pembeli. Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media sosial. 4. Risiko Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka ia mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli. 5. Pekerjaan Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri. Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara. Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.

Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri", https://tirto.id/eJWl
Di tengah pendemi virus Corona seperti sekarang, hampir semua orang diharuskan bekerja dari rumah. Hal itu dilakukan demi mencegah semakin meluasnya penyebaran virus. Bagi Anda yang tak memiliki kegiatan atau membutuhkan tambahan dana tapi tetap harus di rumah untuk melakukan karantina mandiri, salah satu opsi pekerjaan yang mungkin bisa Anda pilih adalah menjadi dropshipper. Apa Itu Dropshipper? Dropship adalah teknik pemasaran online yang dilakukan dengan cara menjadi perantara supplier dan costumer (pembeli). Jadi seorang dropshipper tak menyimpan barang, melainkan barang yang dipesan pembeli langsung dikirim oleh produsen. Cara menjadi dropshipper yang sukses Forbes memberikan beberapa tips menjadi dropshipper yang sukses, berikut caranya: 1. Pilih barang khusus Jika Anda mencoba menjual berbagai macam produk, maka situs dropshipping Anda ada di mana-mana dan, Anda harus memikirkan beberapa audiens target yang berbeda. Jadi, alih-alih menjual berbagai macam barang, tetaplah pada produk barang tertentu. Pilihlah pasar Anda seperti produk hewan peliharaan atau furnitur, misalnya. Hal ini akan membantu Anda tetap fokus dan membuatnya lebih mudah untuk memasarkan bisnis Anda. Ketika memilih produk untuk situs dropshipping Anda, penting untuk melihat sejumlah faktor, termasuk: - Profitabilitas Pilih produk yang menguntungkan, tentu saja. Semakin tinggi harga produk Anda, semakin baik margin keuntungan Anda. - Biaya pengiriman rendah Temukan sesuatu yang tidak mahal untuk dikirim. Biaya pengiriman yang tinggi dapat menakuti calon pelanggan. - Daya tahan Pilih produk yang memiliki daya tahan, bukan mengikuti tren karena itu akan membuat konsumen tidak akan bertahan lama. - Ketersediaan lokal Pilih produk yang tidak tersedia secara lokal. Dengan cara itu, konsumen akan lebih cenderung membeli dari Anda. - Jangan memilih produk hanya karena Anda pikir itu akan menguntungkan. Pilih produk yang Anda sukai. Ketika Anda menyukai jenis produk yang Anda jual, itu dapat membangun hubungan yang baik dengan audiens Anda dan membuat mereka lebih mungkin untuk membeli dari Anda. 2. Temukan pemasok yang tepat. Keberhasilan bisnis dropshipping Anda bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan oleh pemasok. Jika pemasok yang Anda pilih menyediakan produk-produk berkualitas rendah atau tidak dapat mengirimkan barang yang dikemas dengan tepat waktu, itu dapat merusak reputasi dan kredibilitas bisnis Anda. Jadi, penting untuk meluangkan waktu Anda dalam menemukan pemasok yang tepat. Luangkan waktu untuk meneliti pemasok dan melihat faktor-faktor seperti bagaimana pengembalian ditangani, waktu pengiriman, biaya, seberapa sering mereka memperbarui persediaan mereka, dan sebagainya. 3. Optimalkan situs e-commerce Anda. Untuk membuat bisnis dropshipping yang sukses, Anda perlu mengarahkan lalu lintas ke situs web Anda. Pengguna harus dapat diyakinkan dengan melihat stius yang Anda miliki. Ada sejumlah langkah yang harus Anda ambil untuk mengoptimalkan situs web e-commerce Anda untuk lalu lintas dan penjualan maksimum, termasuk: - Mengoptimalkan SEO Pastikan situs SEO Anda untuk meningkatkan hasil pencarian pembeli. - Membuat konten berharga Buat posting blog yang bermanfaat untuk mengarahkan lalu lintas ke situs Anda dan mempromosikan produk Anda. - Membuat halaman FAQ Tambahkan halaman FAQ di situs web Anda untuk mengurangi kekhawatiran konsumen dan mempercepat proses pembelian. - Automating workflow Pilih platform e-commerce yang menawarkan integrasi dengan layanan pemasaran email dan alat penjadwalan media sosial sehingga Anda dapat mengotomatiskan proses dan fokus pada tugas yang lebih penting. - Menggunakan exit-intent popups Gunakan exit-intent popups di situs Anda untuk mengurangi pengabaian keranjang belanja dan membantu Anda mengembangkan daftar email Anda. - Menambahkan trust badges Tambahkan trust badges ke situs web Anda untuk membuat pembeli online merasa lebih aman saat membeli dari Anda. - Menawarkan beberapa opsi pembayaran Menyediakan beberapa opsi pembayaran di situs Anda sehingga Anda tidak ketinggalan penjualan apa pun. Situs web e-commerce Anda perlu memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan aman kepada pengguna jika Anda ingin meningkatkan penjualan dan menumbuhkan perusahaan Anda. 4. Memberikan layanan pelanggan yang luar biasa. Layanan pelanggan yang luar biasa adalah kunci untuk menumbuhkan bisnis yang sukses dalam bentuk apa pun. Pelanggan tidak hanya membayar barang, mereka membayar untuk pengalaman belanja online yang nyaman dan menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan adalah apa yang akan mengubah pembeli online menjadi pelanggan tetap untuk bisnis Anda. Jadi, pastikan Anda memberikan layanan pelanggan terbaik kepada pelanggan Anda. Beda Dropshipper dan reseller Dropshipper berbeda dengan reseller. Para penjual reseller harus menyimpan atau memiliki stok barang dari produsen. Jadi, reseller menjual dan mengurus pengiriman sendiri ke pembeli. Namun Grab menjelaskan perbedaaan antara dropship dan reseller tidak hanya terletak pada bagian stok barang saja. Beberapa perbedaan lainnya antara lain: 1. Modal Resseler harus memiliki modal yang cukup besar karena harus menyimpan barang. Hal ini tentu berbeda dengan dropshipper yang hanya megeluarkan biaya kuota internet dan keperluan desain media sosial lainnya yang biayanya cukup murah. 2. Keuntungan Perbedaan yang terlihat antara dropship dengan reseller yaitu pada segi keuntungan yang didapatkan. Untuk pihak reseller tentunya akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pihak dropshipper. Penyebabnya karena reseller tentunya akan menjual barang dengan harga yang lebih kompetitif. 3. Strategi pemasaran Reseller menawarkan produk dan barang yang dijualnya secara langsung kepada konsumen atau pembeli. Hal ini dikarenakan untuk pihak reseller memiliki stok barang yang jauh lebih besar. Sementara dropshipper melakukan pemasaran melalui media sosial. 4. Risiko Resiko reseller jauh lebih besar, karena jika barangnya tidak laku maka ia mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini berbeda dengan tingkat risiko menjadi dropshipper, yang tidak akan mengalami kerugian selain harga pulsa yang dibeli. 5. Pekerjaan Reseller harus melakukan pembelian barang-barang atau produk yang akan ditawarkannya, lalu jika ada pembeli, ia akan melakukan packing barang dan melakukan pengiriman sesuai alamat pembelinya secara mandiri. Sementara dropshipper hanya bekerja menjadi pemasar dan perantara. Selebihnya pekerjaan pengiriman akan dilakukan produsen barang.

Baca selengkapnya di artikel "Tips Menjadi Dropshipper Saat Karantina Mandiri", https://tirto.id/eJWl

Artikel Inspirasi Usaha Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top