Jerry Sambuaga: Kegagalan Tak Menghalangi Kesuksesan

Kesuksesan Jerry Sambuaga

Nama Jerry Sambuaga pada awalnya naik ke permukaan ialah saat gempar Bupati Minahasa Selatan, Christania Eugenia Paruntu ataupun biasa disapa Tetty Paruntu, terjegal buat masuk kabinet Presiden Joko Widodo - KH Maruf Amin.

Pada waktu itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, mengatakan bila Tetty yang telah memakai pakaian putih ke istana, malah tidak diajukan oleh partainya. Bagi Airlangga, Jerry Sambuaga merupakan orang yang diajukan Golkar bila Kabinet menginginkan orang dari Sulawesi Utara.

Betul saja, saat Presiden Joko Widodo memilih 14 wakil menteri, Jerry Sambuaga didaulat bagaikan wakil menteri Perdagangan mendampingi Menteri Agus Suparmanto.

Dilantiknya mantan juru bicara Basuki Tjahaja Badar pada saat Pemilihan Gubernur Jakarta, sekalian menghilangkan kekecewaannya dikala Pemilihan Legislatif kemudian, kala wajib kandas ke Senayan, di mana akuisisi suaranya kalah tipis dari Adrian J Paruntu, anak dari Tetty Paruntu.

Jerry Sambuaga lahir di Jakarta, 2 Juli 1985, ia adalah Ahli Politik di Universitas Indonesia. Tadinya, Jerry mengenyam pembelajaran jenjang 1 dengan titel Bachelor of Arts in Politics di University of San Fransisco. Sesudah itu, Jerry meneruskan kuliah masternya dengan mengutip Fokus International Affairs in International Security Policy di Columbia University.

Bagaikan data, Jerry mempunyai papa berdarah Sulawesi Utara serta bunda Jawa. Perbandingan kerangka balik adat itu membuat Jerry kecil berkembang di tengah keanekaan.

Walaupun lahir serta besar di Jakarta, dikala kecil beliau banyak bertamu ke wilayah asal si papa, Manado. Dari kunjungan seperti itu, beliau memandang terdapat kesenjangan besar antara bunda kota serta wilayah.

Observasi pertanyaan kesenjangan seperti itu yang setelah itu memotivasi Jerry buat turun ke bumi politik. Beliau berambisi dapat berfungsi dalam menuntaskan kesenjangan yang terjalin dengan turun ke bumi politik.

"Uraian serta ketertarikan mengenai politik telah jadi bagian dari hidup aku," tutur Jerry Sambuaga.

Tidak hanya kerangka balik keluarga, ketertarikan terjalin pula sebab dari kedudukan sang ayah, Theo L. Sambuaga. Bagaikan pengingat, Theo ialah politikus Partai Golkar.

Pada era rezim Presiden Soeharto, beliau sempat jadi menteri daya kegiatan. Di masa Presiden BJ Habibie, Theo pula sempat jadi menteri negeri perumahan orang serta kawasan tinggal.

Alegori buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, Jerry berhasil menjajaki jejak si papa; jadi politikus serta setelah itu meneruskan perjalanannya ke bangku eksekutif

Buat menguatkan langkahnya di bumi politik, beliau menimba ilmu. Beliau mengutip pembelajaran tahapan S1 serta mencapai titel Bachelor of Arts in Politics dari University of San Francisco.

Jerry lalu meneruskan ilmu politiknya sampai mencapai titel Ahli of International Affairs in International Security Policy dari Columbia University. Tidak menyudahi di sana, beliau sukses mencapai titel Ahli Ilmu Politik dari Universitas Indonesia.

Atas dasar seperti itu, beliau menepis kesuksesannya itu dapat dicapai sebab mendompleng orang tuanya. Baginya, seluruh posisi yang diraihnya digapai lewat suatu cara yang handal.

Kedudukan orang berumur cumalah hingga pada pembelajaran serta angka budi akhlak serta tempaan hidup yang sudah diaplikasikan kepadanya.

"Aku pikir kemanusiaan serta biasa kala terdapat ketertarikan kepada suatu pekerjaan dimana orang tuanya telah menggeluti lebih dahulu. Aku besar hati mempunyai orang berumur yang aktif di politik serta aku sukses mendiami posisi khusus hingga saat ini. Membuktikan orang berumur aku sukses menempa aku," ucapnya.

Kemudian semacam apa cerita hidup Jerry sampai dapat mencapai letaknya yang saat ini. Selanjutnya cukilan tanya jawab spesial CNNIndonesia. com dengannya.

Kamu jadi wakil menteri muda dalam Kabinet Indonesia Maju. Gimana perasaan Kamu dapat memperoleh kepercayaan sebagai wakil menteri milenial dari Presiden Jokowi?

Pasti ialah kebesarhatian serta martabat. Ini fakta Presiden Joko Widodo membagikan peluang pada angkatan belia ataupun milenial buat mengutip kedudukan besar dalam penajaan bangsa serta negeri lewat rezim.

Tetapi, ini pula suatu tanggung jawab yang wajib diemban dengan sebaik- baiknya,

Bagaikan administratur yang sedang belia, apakah Kamu mempunyai strategi spesial dalam mengetuai, mengenang terdapat karyawan tua dalam birokrasi yang Kamu pimpin?

Dalam birokrasi sistemnya telah terpola serta tercipta. Kedudukan menteri serta delegasi menteri merupakan kedudukan politik. Maksudnya pejabatnya dapat tiba serta berangkat, namun birokratnya stay sebab administratur pekerjaan.

Serta malah di situlah seninya. Suatu birokrasi yang dipandu seorang yang ialah bagian dari kedudukan politik, setelah itu mengetuai birokrasi yang dicoba administratur pekerjaan dari aparat yang telah lama. Mulai dari mereka berbakti 2 tahun apalagi lebih dari 20 tahun jika di barisan eselon I.

Sebab dalam eksekusi kebijaksanaan serta menyelenggarakan program tidak cuma memandang perihal teknis, informasi ataupun nilai saja. Namun kita pula memandang faktor non teknis, faktor sosial, politik, serta harapan dari warga.

Jika memandang ini seluruh dari perspektif manajemen, birokrasi telah terbiasa. Siapapun pemimpinnya, wajib melaksanakan tupoksi dengan sebaik- baiknya. Jadi adaptasi itu telah tidak jadi perihal yang asing lagi untuk birokrasi.

Itu menginginkan tidak cuma teamwork, namun pula uraian, koordinasi, serta sinergi. So far so good tidak terdapat permasalahan.

Terlebih Presiden Jokowi mengantarkan yang terdapat cumalah visi tujuan Presiden bukan visi tujuan menteri ataupun delegasi menteri. Visi tujuan dia jadi dorong ukur serta pegangan kita dalam melakukan program teknis, alhasil mempermudah kita seluruh buat dapat sinergi serta koordinasi dalam menghasilkan program. 

Artikel Inspirasi Usaha Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top